TRIBUN-TIMUR.COM - Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan kita.
Yang tidak dapat kita kontrol mungkin hanya genetik dan umur. Namun,
kita dapat membuat perubahan pada gaya hidup. Gaya hidup sangat penting
karena bagaimana kita hidup menentukan pilihan dan pilihan ini
memutuskan seberapa sehat kita. Kebiasaan merupakan bagian penting dari
gaya hidup.
Banyak dari kita melakukan kebiasaan yang pada dasarnya tidak sehat
setelah makan. Melakukan hal-hal tertentu atau mengonsumsi sesuatu
setelah makan akan menyebabkan reaksi tubuh kita yang dapat mengganggu
proses pencernaan dan metabolisme. Namun kebanyakan dari kita tidak
menyadari hal-hal tersebut, hingga akhirnya melahirkan mitos.
Ada beberapa mitos yang beredar soal apa yang tidak boleh dilakukan setelah makan. Mari kita telusuri apa sajakah itu.
Jangan jalan-jalan setelah makan.
Jalan-jalan
setelah makan sebenarnya tidak buruk sama sekali. Sebaliknya, waktu
luang setelah makan dengan berjalan malahan membantu dalam pencernaan
makanan, mengontrol berat badan, dan sangat baik untuk orang yang sering
menghadapi masalah pencernaan atau perut kembung. Tapi berjalan-jalan
langsung setelah makan akan membuat sulit bagi sistem pencernaan untuk
menyerap nutrisi dari makanan yang kita konsumsi. Sebaiknya, tunggulah
dulu setidaknya 30 menit hingga satu jam setelah makan, kemudian
jalan-jalanlah.
Jangan merokok.
Tidak ada bukti bahwa merokok
setelah makan meningkatkan risiko berkaitan dengan merokok. Merokok
berbahaya bagi kesehatan kita setiap saat. Rokok merupakan salah satu
karsinogen yang mematikan (zat yang menyebabkan kanker).
Minum teh membantu pencernaan.
Minum teh setelah
makan dapat mengganggu penyerapan zat besi non-heme (ditemukan pada
tumbuhan sebagai lawan dari zat besi heme yang ditemukan dalam daging)
yang dikonsumsi dalam makanan. Teh mengandung zat tanin yang dapat
mengikat mineral zat besi sehingga daya serap sel darah merah terhadap
zat besi menurun. Jika minum teh terlalu dekat dengan waktu makan secara
terus-menerus, maka penyerapan zat besi dalam darah akan terganggu.
Akibatnya, kita jadi makin mudah terkena anemia. Sebaiknya, minumlah teh
kurang lebih dua jam sebelum atau sesudah makan. Juga, jangan
mengonsumsi teh terlalu kental atau jumlahnya berlebihan. Karena, teh
mengandung kafein yang memiliki sifat diuretik, yang bisa menyebabkan
dehidrasi.
Minum kopi setelah makan.
Kopi memiliki kandungan
zat yang hampir sama dengan teh, sehingga efek yang ditimbulkannya pun
hampir sama. Namun, penurunan daya serat zat besi akibat minum kopi
tidaklah sebesar teh. Disarankan, untuk mengonsumsi kurang lebih 2 jam
sebelum atau setelah makan. Jangan menambahkan terlalu banyak gula dan
sebaiknya dibuat encer saja. Efek diuretik juga ditemukan dalam kopi,
jika dikonsumsi terlalu banyak dapat mengakibatkan dehidrasi.
Jangan segera tidur.
Segera tidur setelah makan
dapat menyebabkan masalah pencernaan sehingga menyebabkan masalah
gastro-intestinal. Karena, setelah makan laju metabolisme basal
meningkat dan tidur segera akan menurunkannya yang menyebabkan masalah
pencernaan. Kebiasaan tidur segera setelah makan juga akan meningkatkan
kecenderungan menjadi obesitas. Tunggulah setidaknya 2 – 3 jam, kemudian
pergi tidur. Ketika tidur, tidurlah dalam posisi sedemikian rupa
sehingga kepala sedikit lebih tinggi dari tubuh.
Mandi setelah makan.
Mandi segera setelah makan
akan menyebabkan masalah pencernaan yang akan berakibat dalam jangka
panjang, karena mengganggu laju metabolisme basal tadi.
Hindari air dingin.
Banyak orang percaya bahwa
air dingin dapat membekukan makanan, terutama yang mengandung minyak
yang dapat menyebabkan kanker. Padahal, panas internal dari tubuh kita
dengan cepat membatalkan perbedaan suhu pada berbagai makanan yang telah
kita telan sebelum mencapai usus.
Makan buah setelah makan.
Beberapa buah-buahan
mengandung sitrat alami dan dapat menyebabkan reaksi lebih lanjut karena
asam dan senyawa kompleks dalam makanan dapat menyebabkan masalah
pencernaan. Oleh karena itu, sebaiknya makanlah buah-buahan satu atau
dua jam sebelum atau sesudah makan. Ini juga dimaksudkan untuk
menghindari lonjakan kadar gula darah. Bila mengonsumsi buah-buahan
sebelum makan besar, kita akan merasa lebih kenyang sehingga tidak kalap
saat memakan hidangan utama. Konsumsi buah-buahan berserat tinggi juga
dapat membantu mencegah gula darah naik – turun secara drastis yang akan
membuat kita cepat merasa lapar.
Makan asinan.
Makan asinan buah atau asinan sayur
memang tidak dilarang. Namun, asam yang terkandung dalam asinan dapat
memperbesar risiko peradangan lambung yang diakibatkan oleh
teriritasinya dinding lambung. Sebaiknya, mengonsumsi asinan ini sesaat
setelah perut terisi. Sehingga saat zat asam masuk ke dalam tubuh,
lambung sudah terlindung oleh makanan.
Makanan manis.
Mengonsumsi makanan manis,
misalnya manisan, dapat meningkatkan kadar gula dalam darah dengan
cepat. Glukosanya memberikan efek mengenyangkan secara cepat, namun akan
mudah merasa lapar kembali. Jika mengonsumsi makanan manis sebelum
makan memang akan membuat merasa lebih cepat lapar, dan akhirnya
mengonsumsi makanan lebih banyak lagi. Sebaiknya, mengonsumsi makanan
manis setelah hidangan utama. Pilihlah makanan manis yang mengandung
serat, agar kenaikan dan penurunan kadar gula dalam darah bisa lebih
stabil. Juga ingat, jangan terlalu berlebihan.
Menjalani gaya hidup sehat dan belajar untuk makan sehat sebenarnya
mudah daripada yang kita pikirkan selama ini. Kita tidak perlu
mengeluarkan biaya ekstra dan tidak pula memerlukan peralatan yang
mahal.(intisari)