Rabu, 5 Februari 2014, 06:43 WIB
Bukan hal aneh jika
seseorang membuat deretan persyaratan dalam mencari pasangan hidup.
Namun agar kehidupan asmara langgeng, sebaiknya Anda harus mencoret
wajah tampan, cantik, kekayaan maupun tinggi badan dalam daftar
tersebut.
Pakar hubungan Ty Tashiro dari University of Maryland kepada New York Post mengatakan, pria yang baik dan menyenangkan membuat pernikahan berpeluang tinggi lebih awet ketimbang tampang rupawan.
Menurut penelitiannya, pria ideal bagi sebagian wanita adalah
gabungan sempurna: tampan, tinggi dan memiliki penghasilan besar. Namun,
lelaki yang sesuai tipe ini hanya ada sekitar satu persen dari
populasi.
Sementara jika wanita puas dengan penampilan fisik rata-rata,
tinggi dan pendapatan baik, peluang menemukan pasangan hidup yang
sesuai meningkat hingga 13 persen.
Tashiro mengatakan faktor utama keluarga bahagia bukan penampilan
atau pendapatan seseorang. "Seorang wanita atau pria 'baik' akan membuat
hubungan berjalan baik. Wanita atau pria yang sopan, fleksibel,
percaya, baik hati, kooperatif, pemaaf, berhati lembut dan toleran
membuat pernikahan lebih berpeluang bahagia," katanya.
"Pria yang fleksibel bukan hanya memiliki sifat sopan, tetapi juga
lebih mungkin menjaga gairah seksual tetap hidup dalam hubungan," tulis
Tashiro dalam bukunya "The Science of Happily Ever After: What Really
Matters di Quest for Enduring Love".
Saat penampilan memudar dan kekayaan bisa hilang, orang-orang baik
cenderung dapat bertahan bersama-sama sepanjang hidup. Tashiro
menyebutkan, pernikahan yang paling tidak bahagia terjadi pada mereka
yang neurotik. Saat menjalin hubungan dengan seseorang, mereka yang
neurotik umumnya cemburu pada kebahagiaan orang lain.
"Meskipun 90 persen orang akan menikah di beberapa titik dalam
hidup mereka, hanya 30 persen menemukan cinta abadi," kata Tashiro. viva.co.id
No comments:
Post a Comment