Selasa, 4 Februari 2014, 12:19 WIB
Seiring meningkatnya pasien kanker di dunia, penelitian-penelitian
inovatif pun bermunculan. Baru-baru ini, ilmuwan mengklaim mampu
mencegah pertumbuhan dan penyebaran sel kanker tiroid pada tubuh.
Caranya? Dengan perubahan tekanan gravitasi. Sebuah penelitian telah dilakukan untuk itu. Uniknya, penelitian dilakukan menggunakan ‘vomit comet’, pesawat yang biasa digunakan untuk menciptakan simulasi anti-gravitasi dalam melatih astronot.
Ilmuwan dari Department of Oral Cell Biology, Academic Centre for Dentistry Amsterdam (ACTA), Belanda mencoba meletakkan sel kanker tiroid pada pesawat itu dan memberikannya tekanan anti-gravitasi selama 22 detik.
Caranya? Dengan perubahan tekanan gravitasi. Sebuah penelitian telah dilakukan untuk itu. Uniknya, penelitian dilakukan menggunakan ‘vomit comet’, pesawat yang biasa digunakan untuk menciptakan simulasi anti-gravitasi dalam melatih astronot.
Ilmuwan dari Department of Oral Cell Biology, Academic Centre for Dentistry Amsterdam (ACTA), Belanda mencoba meletakkan sel kanker tiroid pada pesawat itu dan memberikannya tekanan anti-gravitasi selama 22 detik.
Hasilnya, gen dan protein
pada kanker memiliki perilaku yang berbeda. Mereka jadi kurang agresif
dalam menyokong pertumbuhan sel. Itu diyakinkan oleh perbandingan sel
kanker dari astronot yang menghabiskan 10 hari di pesawat Shenzou 8
milik China tahun 2011.
Menurut para ilmuwan,
gravitasi rendah memungkinkan perubahan pada poliferasi, diferensiasi,
pemancaran sinyal, dan ekspresi gen pada sel kanker. Ilmuwan NASA
menyebut, suasana "luar angkasa" memang bisa menjadi laboratorium untuk
mengamati perilaku sel kanker.
Sebab, pertumbuhan sel di
laboratorium biasa berbeda dengan di tubuh manusia. Kalau di tubuh
manusia mereka membentuk struktur tertentu, di laboratorium biasa
sel-sel itu tumbuh secara datar. Mereka tidak merefleksikan kondisi yang
sesungguhnya.
Di ruang dengan gravitasi
kecil, sel-sel itu menduplikasi diri secara agregat, persis sama dengan
yang mereka lakukan dalam tubuh manusia. Karena itulah penelitian di
ruang anti-gravitasi begitu penting.
Maka, hasil studi yang
ditulis dalam jurnal FASEB (Federation of American Scientists for
Experimental Biology) itu menjadi langkah besar dalam upaya penyembuhan
atau pengontrolan kanker.
Tak hanya itu, penemuan pengaruh gravitasi itu juga mampu menjadi kunci dalam upaya mengetahui perilaku sel khususnya pada tubuh. Dengan begitu, penemuan akan pengobatan yang lebih baik lebih mungkin dilakukan.
Tak hanya itu, penemuan pengaruh gravitasi itu juga mampu menjadi kunci dalam upaya mengetahui perilaku sel khususnya pada tubuh. Dengan begitu, penemuan akan pengobatan yang lebih baik lebih mungkin dilakukan.
Apalagi, di Inggris
bahaya kanker tiroid semakin mengkhawatirkan. Menurut data tahun 2010,
dari seluruh kasus kanker yang menderita tiroid bisa mencapai satu
persennya. Tahun 2013, The US National Cancer Institute melaporkan ada
lebih dari 60 ribu kasus kanker tiroid yang terjadi. viva.co.id
No comments:
Post a Comment