ads ads ads ads

Wednesday, February 5, 2014

Studi: Tekanan Anti-gravitasi Mampu Sembuhkan Kanker

Rizky Sekar Afrisia, Tasya Paramitha
Selasa, 4 Februari 2014, 12:19 WIB


Seiring meningkatnya pasien kanker di dunia, penelitian-penelitian inovatif pun bermunculan. Baru-baru ini, ilmuwan mengklaim mampu mencegah pertumbuhan dan penyebaran sel kanker tiroid pada tubuh.

Caranya? Dengan perubahan tekanan gravitasi. Sebuah penelitian telah dilakukan untuk itu. Uniknya, penelitian dilakukan menggunakan ‘vomit comet’, pesawat yang biasa digunakan untuk menciptakan simulasi anti-gravitasi dalam melatih astronot.

Ilmuwan dari Department of Oral Cell Biology, Academic Centre for Dentistry Amsterdam (ACTA), Belanda mencoba meletakkan sel kanker tiroid pada pesawat itu dan memberikannya tekanan anti-gravitasi selama 22 detik.
Hasilnya, gen dan protein pada kanker memiliki perilaku yang berbeda. Mereka jadi kurang agresif dalam menyokong pertumbuhan sel. Itu diyakinkan oleh perbandingan sel kanker dari astronot yang menghabiskan 10 hari di pesawat Shenzou 8 milik China tahun 2011.
Menurut para ilmuwan, gravitasi rendah memungkinkan perubahan pada poliferasi, diferensiasi, pemancaran sinyal, dan ekspresi gen pada sel kanker. Ilmuwan NASA menyebut, suasana "luar angkasa" memang bisa menjadi laboratorium untuk mengamati perilaku sel kanker.
Sebab, pertumbuhan sel di laboratorium biasa berbeda dengan di tubuh manusia. Kalau di tubuh manusia mereka membentuk struktur tertentu, di laboratorium biasa sel-sel itu tumbuh secara datar. Mereka tidak merefleksikan kondisi yang sesungguhnya.
Di ruang dengan gravitasi kecil, sel-sel itu menduplikasi diri secara agregat, persis sama dengan yang mereka lakukan dalam tubuh manusia. Karena itulah penelitian di ruang anti-gravitasi begitu penting.
Maka, hasil studi yang ditulis dalam jurnal FASEB (Federation of American Scientists for Experimental Biology) itu menjadi langkah besar dalam upaya penyembuhan atau pengontrolan kanker.

Tak hanya itu, penemuan pengaruh gravitasi itu juga mampu menjadi kunci dalam upaya mengetahui perilaku sel khususnya pada tubuh. Dengan begitu, penemuan akan pengobatan yang lebih baik lebih mungkin dilakukan.
Apalagi, di Inggris bahaya kanker tiroid semakin mengkhawatirkan. Menurut data tahun 2010, dari seluruh kasus kanker yang menderita tiroid bisa mencapai satu persennya. Tahun 2013, The US National Cancer Institute melaporkan ada lebih dari 60 ribu kasus kanker tiroid yang terjadi. viva.co.id

No comments:

Post a Comment