Profit terkadang menjadi patokan yang sering dipakai untuk mengukur keberhasilan sebuah perusahaan. Sebelum melewati profit, kadang kita sering lupa memerhatikan faktor ini, customer turnover.
Kehilangan customer sama saja dengan membiarkan keuntungan berlalu di depan mata. Nah, boleh percaya atau tidak, customer turnover ini sangat erat kaitannya dengan employee turnover.
Pernyataan itu kami dapat saat mengikuti Crestcom Training di Hotel Kristal yang diselenggarakan oleh Opus Management beberapa waktu yang lalu. Dalam sesi “How to Hire, Trains, and Reward Employees”, David Knowles menekankan bahwa penting mengetahui apakah orang yang mau kita pekerjakan mempunyai sikap ‘melayani pelanggan’ atau tidak.
Bagaimana untuk mengetahui sikap tersebut ada di kandidat? David Knowles menjabarkan 5 hiring key yang bisa Anda praktekkan:
1. Kreatif dalam proses seleksi
Anda bisa mendapatkan kandidat dari tempat-tempat yang tidak biasa. Sekarang setiap orang mempunyai social media, baik personal maupun profesional. Dari situ Anda bisa memanfaatkan informasi yang ada sebagai bahan memperkerjakan kandidat.
2. Hire the Attitude
Bagaimana caranya? Gunakan proses interview dengan sebaik-baiknya. Coba tanyakan kepada diri Anda saat mewawancarai kandidat, “Jika saya menjadi customer, apakah saya mau dilayani oleh orang di depan saya ini?” Jika Anda merasa puas, maka jawabannya sudah jelas. Namun jika Anda belum yakin, gunakan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah kepada perilaku mereka. Dengan mengetahui sikap mereka, maka Anda akan terbayang seberapa puas customer kepada calon karyawan Anda tersebut.
3. Berikan gambaran ‘Job’ sewajarnya
Ceritakan pekerjaan apa yang sedang dibutuhkan oleh perusahaan dengan apa adanya. Anda tidak perlu melebih-lebihkan opportunity dari pekerjaan/posisi yang sedang Anda tawarkan. Karena kandidat tersebut lebih pandai berbasa-basi melebihi Anda.
4. Jangan menjual perusahaan Anda berlebihan
Ini juga penting. Realistis-lah dalam memaparkan apa yang akan diterima kandidat jika berhasil bekerja di perusahaan Anda. Penjelasan bonus atau salary yang tinggi adalah fase kedua yang akan mereka lewati jika Anda sudah mengetahui kemampuan mereka. Biarkan mereka mengetahui gambaran profil perusahaan dari sisi yang objektif. Anda memerlukan mereka, mereka memerlukan pekerjaan. Itu saja sudah cukup, koneksi Anda akan kuat bila mereka memang benar-benar tertarik bekerja di perusahaan Anda.
5. Mulailah dengan benar
Seorang kandidat pasti mempunyai banyak perhitungan, hal itu tidak bisa dihindari. Untuk itu, bantu mereka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepala mereka. Seperti ‘apakah pekerjaan ini cocok untuk saya?, apakah saya bisa melakukan pekerjaan ini’. Semakin banyak Anda mengetahui apa yang bisa mereka berikan untuk organisasi, semakin baik hasilnya. Menurut David, setelah mendapatkan kandidat yang diinginkan, tugas lainnya yang tidak kalah penting adalah mencari bukti apakah dia benar-benar seperti apa yang ia bicarakan. Selamat mendapatkan kandidat yang Anda inginkan! (*/@nurulmelisa)
http://www.portalhr.com/people-management/resourcing/hiring-tips-cari-kandidat-yang-prioritaskan-pelanggan/
http://www.portalhr.com/people-management/resourcing/hiring-tips-cari-kandidat-yang-prioritaskan-pelanggan/
No comments:
Post a Comment