Persaingan memperebutkan talent semakin marak dan perusahaan harus memutar otak, meramu strategi jitu untuk mendapatkan kandidat yang kompeten.
Helbling & Association Inc, sebuah perusahaan executive search dan konsultan bisnis memaparkan beberapa pendapatnya tentang tren rekrutmen tahun 2013, yaitu, sebagai berikut:
1. Agresivitas dalam merekrut talent akan meningkat di setiap level
Ratusan bahkan ribuan karyawan generasi baby boomers pensiun setiap harinya. Talent gapterjadi hampir di seluruh perusahaan. Persaingan kandidat, terutama mereka yang berkualifikasi bagus, akan menguat dan hanya perusahaan yang memimpin pasar yang akan lebih berkesempatan mendapatkan mereka. Menghadapi fenomena ini, perusahaan seharusnya menjadi lebih agresif dalam mencari talent. Tidak hanya talent yang sedang mencari pekerjaan, melainkan talent berkompetensi yang sudah bekerja di perusahaan lain. Bahkan menurut riset dari CareerBuilder 2012, 19% dari tenaga kerja didekati oleh perusahaan tanpa mereka melamar untuk posisi tersebut.
2. Social media memainkan peranan penting
Pentingnya social media bagi perusahaan mungkin sudah sangat banyak diulas dalam blog atau literatur lainnya, termasuk kegunaannya dalam proses rekrutmen. Perusahaan harus memiliki pengelolaan akun social media yang solid, sebagai salah satu strategi mendapatkan kandidat yang kompeten. Jika dikelola dengan baik, social media memungkinkan perusahaan untuk membedakan dirinya dari perusahaan lain, memperluas talent pool dan menjangkau prospective candidates.
3. Mengembangkan proses rekrutmen melalui mobile phone dan assessment online
Perusahaan yang memang sudah dikatakan maju dalam proses rekrutmen, biasanya memiliki situs/aplikasi rekrutmen dalam platform mobile. Hal ini memudahkan kandidat penguna smartphone untuk menjangkau perusahaan. Assessment juga tidak melulu dilakukan on paper, melainkan secara online. Dua hal tersebut membantu perusahaan untuk benar-benar menjaring kandidat yang berkualitas.
4. Penekanan pada Employer Brand Building
Strategi yang dipergunakan hampir sama dengan membangun brand untuk meraih konsumen, hanya saja dalam hal ini perusahaan membangun brand untuk menarik minat para kandidat. Dengan secara konsiten memperbaiki brand perusahaan, kandidat akan dengan sendirinya menilai perusahaan sebagai perusahaan pilihan untuk meniti karir.
5. Melakukan rekrutmen secara proaktif, bukan sekedar reaktif
Untuk mendapatkan kandidat unggul, terutama untuk posisi manager ke atas, diperlukan sebuah proses proaktif yang tidak hanya berfokus pada jangka pendek. Perusahaan harus mulai berpikir jangka panjang. Contohnya adalah dengan menyiapkan kandidat berkompetensi sejak dini dan mengarahkan kompetensi mereka ke arah kebutuhan perusahaan di masa mendatang.
6. Fokus pada perekrutan karyawan kritis
Dalam merekrut karyawan, seharusnya perusahaan tidak berfokus pada jumlah melainkan pada kompetensi si kandidat. Jadi, pekerjakan kandidat yang memang memiliki kompetensi, kapabilitas dan kemampuan untuk membawa perusahaan pada goal yang ditargetkan.
7. Meningkatkan employee diversity
Perusahaan yang tidak menekankan pada keberagaman karyawan, akan mengalami kesulitan mengidentifikasi konsumen yang sangat beragam. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mulai mempertimbangkan komposisi karyawan menjadi lebih beragam, sehingga memungkinkan solusi yang beragam untuk setiap permasalahan yang dihadapi perusahaan.
No comments:
Post a Comment