Oleh : Johanes Papu
Jakarta, 06 Oktober 2002
Resume
atau riwayat singkat yang berisi pengalaman dan ketrampilan yang
dimiliki oleh seseorang yang melamar sebuah pekerjaan amatlah menentukan
bagi dipilih atau tidaknya si pelamar untuk masuk ke tahapan
selanjutnya dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Resume yang
dibuat dengan baik akan mempermudah pembacanya (baca: recruiter) dalam
mengevaluasi qualifikasi yang dimiliki oleh si pelamar.
Pentingnya
membuat resume yang dirancang secara khusus (bukan menjiplak model
resume orang lain) seringkali tidak disadari oleh si pelamar. Dalam
banyak kasus masih sering dijumpai bahwa pelamar justru menggunakan
format resume yang sudah baku dengan cara membeli formulir resume yang
dijual di toko-toko buku atau pun mendownload formulir yang terdapat di
websites. Memang hal ini tidaklah sepenuhnya salah, namun demikian si
pelamar hendaklah mempertimbangkan apakah format tersebut sudah cocok
dengan karakter dirinya. Apa yang terjadi jika ternyata format baku
tersebut, setelah diisi oleh pelamar, ternyata justru banyak menyisakan
ruang kosong alias tidak dapat diisi semuanya. Bukankah hal demikian
justru dapat menyebabkan si pelamar tampak penuh dengan kekurangan di
mata si pembaca resume tersebut. Selain itu resume menjadi tidak enak
untuk dilihat.
Pertanyaan
yang patut diajukan kemudian adalah bagaimana membuat resume yang baik
sehingga menarik bagi pembaca dan mampu memberikan gambaran tentang
kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh sang pelamar. Lalu apa sebenarnya
perbedaan antara Resume dan Curricullum Vitae (CV)?
Resume vs Curriculum Vitae
Secara
singkat dapat dikatakan bahwa resume adalah kumpulan atau daftar yang
menyangkut riwayat pendidikan dan pekerjaan/karir seseorang dengan
penekanan pada keahlian, ketrampilan dan pengalaman yang dimilikinya.
Sedangkan Curriculum Vitae adalah kumpulan atau daftar yang berisi
riwayat pendidikan, pekerjaan, penghargaan/prestasi/gelar yang pernah
diperoleh seseorang dan faktor-faktor lain yang dianggap berguna oleh
orang tersebut selama hidupnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
beberapa faktor sebagai berikut:
No.
Faktor
Resume
CV
1.
Materi
Riwayat pendidikan dan pekerjaan/karir dengan penekanan pada keahlian, ketrampilan dan pengalaman yang dimiliki.
Riwayat
pendidikan, pekerjaan, penghargaan/prestasi/gelar, yang pernah
diperoleh seseorang, keanggotaan organisasi, hasil karya dan
faktor-faktor lain yang dianggap berguna oleh seseorang selama hidupnya.
2.
Penggunaan
Untuk melamar pekerjaan dengan posisi atau jabatan yang menuntut pengalaman dan ketrampilan yang tinggi.
Seringkali digunakan untuk jabatan-jabatan pada level managerial
Pelamar pemula yang belum memiliki pengalaman kerja
Untuk melamar pekerjaan-pekerjaan tertentu seperti Dosen, Guru, Peneliti, Wakil Rakyat, Militer.
Di Indonesia, CV
merupakan salah satu alat yang digunakan untuk seleksi kenaikan jabatan
atau yang dulu popular dengan nama "Litsus" untuk PNS
3.
Format
Ditulis secara kronologis atau pun fungsional, atau bisa juga kombinasi keduanya
Pada umumnya
ditulis secara kronologis: pertama masuk sekolah sampai tingkatan
terakhir, atau pertama kali bekerja sampai pekerjaan terakhir.
4.
Kedalaman Informasi
Ruang lingkup Informasi yang disajikan terbatas tetapi sangat rinci dan mendalam
Ruang lingkup Informasi yang disajikan banyak tetapi tidak secara rinci dan mendalam
5.
Informasi Pribadi
Sangat jarang diikutsertakan, kecuali memang relevan dengan pekerjaan yang dilamar
Memuat hal-hal pribadi seperti hobby, musik yang disukai, status perkawinan, kebangsaan, tinggi & berat badan, dll.
6.
Panjang
1 – 2 Halaman
3 – 4 halaman
Meski
keduanya memiliki perbedaan, namun dalam praktek seringkali perusahaan
tidak dapat membedakan mana yang mereka butuhkan, apakah Resume atau CV.
Oleh karena itu, pelamar haruslah jeli dalam melihat persoalan tersebut
sebab bagaimanapun juga pada akhirnya pelamarlah yang harus
menyesuaikan diri dengan perusahaan, bukan sebaliknya.
Manfaat
Dalam
kompetisi memperebutkan pekerjaan ditengah-tengah situasi ekonomi yang
tidak menggembirakan saat ini, di tambah lagi dengan banyaknya jumlah
pencari kerja, tidak jarang para pengusaha (baca: orang yang
mempekerjakan) harus meluangkan banyak waktu untuk menyeleksi para calon
pekerja yang berkualitas. Mengingat bahwa satu jabatan yang lowong bisa
dilamar oleh ratusan bahkan ribuan pelamar, maka pengusaha sangat
mengandalkan resume pelamar untuk menyaring/menyeleksi mereka untuk
dipanggil wawancara atau test dalam proses berikutnya. Dengan kondisi
demikian maka pelamar yang tidak dapat membuat resume yang dapat
menggambarkan kualitas dirinya dalam bentuk resume yang menarik, padat,
dan lugas akan sangat kecil kemungkinannya untuk dipanggil. Alangkah
sayangnya jika pelamar ternyata sangat menguasai bidang yang dilamarnya
tetapi gagal hanya karena resume yang dibuatnya tidak berkenan di hati
pengusaha/pembaca.
Dengan
membuat resume secara menarik, padat dan lugas si pelamar sebenarnya
memperoleh manfaat yang sangat besar bagi dirinya karena ia telah mampu:
- memberikan fakta-fakta tentang latarbelakang pelamar.
- menunjukkan kualifikasi yang dimiliki sehingga layak untuk memangku jabatan yang dilamar
- memperlihatkan tujuan karir yang diinginkannya
Beberapa Saran
Bagi
anda pencari kerja yang mungkin mengalami masalah dalam membuat resume,
mungkin ada baiknya anda mempertimbangkan beberapa saran berikut ini:
1) Isi dan Penampilan
Nama jabatan & Uraian Jabatan:
Tulis nama jabatan anda dan lengkapi dengan penjelasan tentang
aktivitas-aktivitas harian Anda. Usahakan untuk menuliskan
aktivitas-aktivitas yang dapat diukur. Ingat: Anda harus dapat
memberitahu pembaca tentang apa persisnya pekerjaan yang telah anda
lakukan
Tanggal dan Tempat. Tulislah
riwayat pendidikan dan pekerjaan anda secara tepat. Misalnya: kapan
anda diterima bekerja dan kapan anda keluar dari perusahaan X, kapan
anda menjabat sebagai .... atau kapan anda pindah kerja dari kantor
pusat ke kantor cabang. Ingat: Jangan membuat pembaca menebak-nebak
kapan anda bekerja dan untuk berapa lama.
Rinci. Jelaskan kata-kata atau istilah-istilah teknikal/khusus yang mungkin ada dalam resume anda sedetil mungkin.
Proporsional. Tuliskan
pekerjaan atau pendidikan sesuai dengan kepentingan si pembaca dan
buatlah secara proporsional. Contoh: Jika anda melamar sebagai Marketing
Manager hendaklah anda tidak menulis hanya satu paragraph mengenai
pekerjaan anda sebagai Sales Manager dan tiga paragraph lainnya tentang
kegiatan anda sebagai Trainer.
Relevansi.
Tuliskan hanya hal-hal yang relevan dengan tuntutan pekerjaan yang anda
lamar. Contoh: Tidak perlu menuliskan pengalaman berorganisasi anda
selama kuliah meskipun anda menjabat sebagai ketua Senat Mahasiswa
selama beberapa periode, jika pekerjaan yang anda lamar tidak
berhubungan dengan kemampuan organisasi atau leadership.
Explicit.
Jangan membuat resume yang membuat pembaca berimajinasi. Contoh: jangan
berasumsi bahwa pembaca tahu bahwa anda tamatan Unika Atma Jaya
Jakarta, atau Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Jika anda tidak
menuliskan nama kota bisa jadi pembaca menganggap anda tamatan dari kota
lain.
Panjang.
Pada umumnya resume hanya terdiri dari 2 (dua) halaman. Namun jika
memang riwayat karir dan pendidikan yang anda rasa sangat penting untuk
ditampilkan menuntut anda untuk memperpanjang, maka 3 (tiga) halaman
resume masih dapat diterima.
Tanda baca, ejaan, dan tata bahasa.
Tidaklah dibenarkan jika dalam resume terjadi kesalahan-kesalahan
menyangkut tanda baca, ejaan maupun tata bahasa. Jika anda menulis
resume dalam bahasa Inggris, cobalah minta untuk direview oleh
teman/kerabat yang menguasai bahasa tersebut, jika memang anda belum
yakin.
Mudah dibaca. Resume
yang dibuat secara kacau balau menggambarkan pikiran yang tidak jernih
dan ketidakmampuan penulis dalam menuangkan isi hatinya. Oleh karena itu
sangat penting membuat resume yang mudah dibaca, tidak terpisah-pisah
dan logis.
Penampilan.
Pilihlah format terbaik yang dapat anda tampilkan untuk membuat resume,
termasuk disini adalah pemilihan jenis huruf, kertas yang digunakan
serta paduan warna (jika menggunakan printer warna). Tampilan resume
yang asal-asalan hanya akan berakhir di kotak sampah atau mesin
penghancur kertas, meski pengirimnya mungkin memiliki kualifikasi yang
sangat baik.
2) Menunjukkan Kualifikasi
Untuk
lebih meyakinkan pembaca, Anda dapat memberikan penekanan pada beberapa
aspek tertentu dari latarbelakang Anda yang relevan dengan pekerjaan
dalam rangka memberikan pemahaman kepada pengusaha tentang nilai-nilai
potensial anda yang akan berguna bagi si pengusaha atau perusahaannya.
Adapun aspek-aspek yang dapat anda tonjolkan adalah:
Penghargaan atau reward
yang pernah diterima sesuai dengan jabatan yang dilamar. Contoh: jika
anda melamar sebagai IT Manager, pihak perusahaan (recruiter) tentu
ingin tahu kemampuan anda di bidang teknik dan bagaimana kemampuan
tersebut dibandingkan dengan rekan-rekan yang lain. Jika anda pernah
menerima penghargaan di bidang tersebut, tuliskanlah. Dengan demikian
perusahaan akan tahu dimana tingkatan kemampuan anda.
Prestasi Akademik. Tuliskan gelar dan prestasi akademik yang anda raih sertakan juga judul Tugas Akhir/Skripsi/Thesis/Disertasi.
Kemampuan Tambahan. Kemampuan tambahan dapat berupa kemampuan mengoperasikan program komputer atau pelatihan-pelatihan khusus yang pernah diikuti.
Keanggotaan dalam organisasi professional.
Jika anda terlibat dalam organisasi professional seperti Assiosiasi
Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), Ikatan Akuntan Indonesia (AAI),
dll yang berguna bagi pembaca, jangan segan untuk menuliskannya.
Indikator Kesuksesan.
Anda dapat menuliskan berbagai indikator kesuksesan yang pernah anda
peroleh, misalnya beasiswa karena kecerdasan anda, dikirim training ke
luar negeri karena keberhasilan anda dalam perusahaan, keberhasilan anda
menekan biaya operasional di divisi anda, dll.
Pengalaman
yang berhubungan dengan pekerjaan. Tuliskan semua pengalaman yang
pernah anda alami sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang anda lamar. Cth:
jika pekerjaan yang anda lamar menuntut anda untuk sering melakukan
traveling keluar negeri, pastikan pembaca tahu bahwa anda mahir
berbahasa Inggris.
3) Perhatian Khusus
Selain
kedua faktor yang telah disebutkan diatas, dalam membuat resume pelamar
perlu berhati-hati dalam mencantumkan atau menuliskan hal-hal sebagai
berikut:
Riwayat Gaji
(Gaji yang pernah diterima dan yang diharapkan). Dalam hal pencantuman
jumlah gaji yang diterima dan yang diharapkan, pelamar harus sangat
berhati-hati dalam memutuskan perlu tidaknya mencantumkan hal tersebut
dalam resume. Untuk itu pelamar dituntut kejeliannya dalam melihat iklan
lowongan kerja atau informasi tentang lowongan kerja tersebut. Pada
lowongan kerja yang sudah mencantumkan dengan jelas berapa gaji yang
akan diterima pertahun atau per bulan, sebaiknya pelamar tidak perlu
membuat riwayat gaji dalam resume yang dibuatnya. Hal itu tentu saja
akan sangat berbeda jika di dalam iklan memang mengharuskan pelamar
untuk mencantumkan riwayat gaji dan besarnya gaji yang diharapkan.
Referensi.
Dalam hal pencantuman nama orang yang akan dijadikan referensi, pelamar
harus benar-benar yakin bahwa orang tersebut benar-benar mengetahui
diri si pelamar dan memiliki pengaruh positif bagi perusahaan yang
dilamar. Artinya pelamar tidak boleh asal menyebutkan nama orang sebagai
referensi, misalnya: mantan boss/atasan atau dosen. Daripada memaksakan
diri untuk menyebut nama-nama orang sebagai referensi, pelamar cukup
menuliskan: "Referensi: akan diberikan jika diminta".
Dokumen Pendukung.
Meskipun tidak ada keharusan bagi pelamar untuk menyertakan dokumen
atau bukti-bukti tentang hal-hal yang dituliskan dalam resume, seperti
Ijazah, Transkrip Nilai, Sertifikat atau Penghargaan, dll, namun
mengingat kondisi di Indonesia maka sebaiknya pelamar menyertakan
dokumen pendukung tersebut dalam bentuk photocopy. Hal ini penting untuk
meyakinkan pembaca bahwa anda benar-benar menulis resume berdasarkan
fakta yang ada. Namun satu hal yang harus diingat dengan baik adalah
"jangan sampai dokumen pendukung tersebut menjadi terlalu banyak". Untuk
itu anda harus menyeleksi/mensortir dokumen mana yang paling pantas dan
relevan untuk dilampirkan. Contoh: Jika anda pernah mengikuti kursus
komputer beberapa kali, tidak perlu semua sertifikat dari setiap kursus
tersebut anda lampirkan, tetapi cukup salah satu yang paling tinggi
tingkatannya.
Informasi Pribadi.
Pelamar sebaiknya berhati-hati menuliskan hal-hal yang bersifat
pribadi. Beberapa hal yang umumnya boleh dituliskan adalah status
perkawinan, jumlah anak, kepemilikan kendaraan, kesediaan untuk di
relokasi atau melakukan travelling ke luar kota / luar negeri. Di luar
hal-hal tersebut pelamar harus benar-benar yakin bahwa informasi pribadi
yang ditulisnya akan relevan dengan pekerjaan yang dilamar, jika tidak
sebaiknya jangan menulis informasi pribadi tersebut.
Para
pembaca yang budiman, apapun pilihan karir anda pastikan untuk membuat
resume atau pun CV secara maksimal. Bila memang anda merasa belum yakin
dengan apa yang telah anda buat selama ini, cobalah buat sekali lagi dan
bila perlu minta orang lain untuk menilai Resume atau CV anda tersebut.
Selamat Mencoba, semoga anda cepat memperoleh pekerjaan yang
diinginkan.(jp)
No.
Faktor
Resume
CV
1.
Riwayat pendidikan dan pekerjaan/karir dengan penekanan pada keahlian, ketrampilan dan pengalaman yang dimiliki.
Riwayat
pendidikan, pekerjaan, penghargaan/prestasi/gelar, yang pernah
diperoleh seseorang, keanggotaan organisasi, hasil karya dan
faktor-faktor lain yang dianggap berguna oleh seseorang selama hidupnya.
2.
Seringkali digunakan untuk jabatan-jabatan pada level managerial
Untuk melamar pekerjaan-pekerjaan tertentu seperti Dosen, Guru, Peneliti, Wakil Rakyat, Militer.
Di Indonesia, CV merupakan salah satu alat yang digunakan untuk seleksi kenaikan jabatan atau yang dulu popular dengan nama "Litsus" untuk PNS
- memberikan fakta-fakta tentang latarbelakang pelamar.
- menunjukkan kualifikasi yang dimiliki sehingga layak untuk memangku jabatan yang dilamar
- memperlihatkan tujuan karir yang diinginkannya
Nama jabatan & Uraian Jabatan:
Tulis nama jabatan anda dan lengkapi dengan penjelasan tentang
aktivitas-aktivitas harian Anda. Usahakan untuk menuliskan
aktivitas-aktivitas yang dapat diukur. Ingat: Anda harus dapat
memberitahu pembaca tentang apa persisnya pekerjaan yang telah anda
lakukan
Tanggal dan Tempat. Tulislah
riwayat pendidikan dan pekerjaan anda secara tepat. Misalnya: kapan
anda diterima bekerja dan kapan anda keluar dari perusahaan X, kapan
anda menjabat sebagai .... atau kapan anda pindah kerja dari kantor
pusat ke kantor cabang. Ingat: Jangan membuat pembaca menebak-nebak
kapan anda bekerja dan untuk berapa lama.
Rinci. Jelaskan kata-kata atau istilah-istilah teknikal/khusus yang mungkin ada dalam resume anda sedetil mungkin.
Panjang.
Pada umumnya resume hanya terdiri dari 2 (dua) halaman. Namun jika
memang riwayat karir dan pendidikan yang anda rasa sangat penting untuk
ditampilkan menuntut anda untuk memperpanjang, maka 3 (tiga) halaman
resume masih dapat diterima.
Tanda baca, ejaan, dan tata bahasa.
Tidaklah dibenarkan jika dalam resume terjadi kesalahan-kesalahan
menyangkut tanda baca, ejaan maupun tata bahasa. Jika anda menulis
resume dalam bahasa Inggris, cobalah minta untuk direview oleh
teman/kerabat yang menguasai bahasa tersebut, jika memang anda belum
yakin.
Penampilan.
Pilihlah format terbaik yang dapat anda tampilkan untuk membuat resume,
termasuk disini adalah pemilihan jenis huruf, kertas yang digunakan
serta paduan warna (jika menggunakan printer warna). Tampilan resume
yang asal-asalan hanya akan berakhir di kotak sampah atau mesin
penghancur kertas, meski pengirimnya mungkin memiliki kualifikasi yang
sangat baik.
Riwayat Gaji
(Gaji yang pernah diterima dan yang diharapkan). Dalam hal pencantuman
jumlah gaji yang diterima dan yang diharapkan, pelamar harus sangat
berhati-hati dalam memutuskan perlu tidaknya mencantumkan hal tersebut
dalam resume. Untuk itu pelamar dituntut kejeliannya dalam melihat iklan
lowongan kerja atau informasi tentang lowongan kerja tersebut. Pada
lowongan kerja yang sudah mencantumkan dengan jelas berapa gaji yang
akan diterima pertahun atau per bulan, sebaiknya pelamar tidak perlu
membuat riwayat gaji dalam resume yang dibuatnya. Hal itu tentu saja
akan sangat berbeda jika di dalam iklan memang mengharuskan pelamar
untuk mencantumkan riwayat gaji dan besarnya gaji yang diharapkan.
Referensi.
Dalam hal pencantuman nama orang yang akan dijadikan referensi, pelamar
harus benar-benar yakin bahwa orang tersebut benar-benar mengetahui
diri si pelamar dan memiliki pengaruh positif bagi perusahaan yang
dilamar. Artinya pelamar tidak boleh asal menyebutkan nama orang sebagai
referensi, misalnya: mantan boss/atasan atau dosen. Daripada memaksakan
diri untuk menyebut nama-nama orang sebagai referensi, pelamar cukup
menuliskan: "Referensi: akan diberikan jika diminta".
Informasi Pribadi.
Pelamar sebaiknya berhati-hati menuliskan hal-hal yang bersifat
pribadi. Beberapa hal yang umumnya boleh dituliskan adalah status
perkawinan, jumlah anak, kepemilikan kendaraan, kesediaan untuk di
relokasi atau melakukan travelling ke luar kota / luar negeri. Di luar
hal-hal tersebut pelamar harus benar-benar yakin bahwa informasi pribadi
yang ditulisnya akan relevan dengan pekerjaan yang dilamar, jika tidak
sebaiknya jangan menulis informasi pribadi tersebut.
No comments:
Post a Comment