ads ads ads ads

Wednesday, May 1, 2013

9 Cara Menghancurkan Moral Karyawan

Anda tentu tidak ingin menjadi pemimpin yang bisanya hanya menyuruh-nyuruh bawahan Anda  untuk mengerjakan tugas mereka sebaik mungkin. Tanpa mengetahui hal apa yang bisa membangun kepercayaan antara Anda dengan rekan Anda sehingga terjadi sebuah hubungan yang sehat dan baik.
Sayangnya, banyak manajer yang kurang peduli terhadap jiwa karyawannya, kurang memperhitungkan bahwa mental mereka akan mempengaruhi produktifitas bekerja. Saatnya mengetahui hal apa yang membuat mereka tetap semangat, karena percayalah hal itu sangat membantu pengembangan organisasi Anda.
Seberapa besar kita menaruh hormat kepada sesama rekan kerja, sebanyak itulah mereka akan menghargai Anda.

Berikut ini  9 alasan yang kami kutip dari Openforum.com tentang mengapa karyawan menjadi tidak semangat karena bosnya:

1. Tidak Bertanggung Jawab Terhadap Kesalahan
Saling lempar kesalahan bisa merusak lingkungan kerja sebuah perusahaan. Jika seorang karyawan Anda membuat kesalahan, jangan hanya menjatuhkan kesalahan pada 1 orang saja. Perhitungkan bahwa pekerjaan itu adalah hasil kerja tim. Kebanyakan bos menolak untuk menerima tanggung jawab dan melimpahkan kesalahan itu kepada orang yang ia anggap salah. Ketahuilah hal itu tidak hanya akan menurunkan semangat mereka , namun juga membuat mereka takut  kepada Anda.

2. Memarahi Karyawan Di Depan Umum
Jangan membentak karyawan Anda di depan umum. Tarik mereka ke ruangan Anda  adalah lebih baik, karena mereka bukan lagi anak-anak. Atasi masalah ini dengan lebih dewasa dan tenang. Membuat situasi gaduh hanya akan merusak situasi kantor dan membuat karyawan Anda malas untuk bekerja.

3. Tidak Jujur
Usahakan selalu berbicara jujur kepada karyawan Anda. Boleh menjaga hal-hal yang sensitif tetapi jangan pernah membohongi mereka, bahkan untuk sifat mereka sekalipun. Hal ini termasuk perjanjian kerja, seperti promosi yang Anda pernah janjikan tetapi tidak pernah Anda realisasikan. Sekali saja Anda tidak menepati janji, maka akan sulit mendapatkan kepercayaan mereka kembali. Karyawan yang kecewa biasanya tidak akan bekerja dengan sepenuh hati  untuk orang yang mereka tidak percaya.

4. Menetapkan Tujuan Yang Mustahil
Mempunyai tujuan untuk dicapai memang penting, namun menargetkan hal di luar kemampuan adalah sia-sia. Hal ini akan membuat mental karyawan terganggu, karena bekerja dengan keragu-raguan.

5. Menekan Pekerjaan Mereka
Mengancam mereka hanya akan menghasilkan ketakutan, kecemasan dan ketidakpercayaan. Sekali Anda menyepelekan mereka, jangan salahkan jika mereka akan melemah dan tidak akan menghasilkan performa apa-apa. Sangat mudah untuk merusak semangat seseorang dengan memperlakukan mereka seperti poin atau angka-angka bukan layaknya seorang individu yang memiliki keunikan dan kemampuan berharga.

6. Memberikan Instruksi yang Tidak Jelas dan Tidak lengkap
Kejelasan adalah hal penting di tempat bekerja. Kadang manajer merasa berhak memberikan petunjuk atau informasi seadanya karena mereka sibuk. Padahal waktu yang Anda punya sama pentingnya dengan mereka. Hal ini seringkali membuat karyawan frustasi karena tidak tahu apa yang Anda minta. Sialnya saat mereka salah tidak ada pilihan selain pasrah untuk disalahkan karena ketidakjelasan Anda.

7. Micromanaging (Terlalu Mengatur secara Detail)
Tidak ada yang ingin selalu dipantau gerak-geriknya. Bagaimana mereka bisa mengerjakan tugas dengan baik jika Anda terus membuntutinya dengan pertanyaan dan komentar. Ketika Anda mengicau terus-menerus maka hal itu hanya menunjukan bahwa Anda tidak mempercayai kapabilitas mereka. Hal itu cukup untuk membuat mereka putus asa dan benci untuk datang bekerja bahkan untuk karyawan yang sebenarnya menyukai pekerjaannya.

8. Tidak Pernah Memberi Pujian
Setiap orang membutuhkan penghargaan atas apa yang sudah mereka lakukan. Jika mereka tidak pernah menerima pujian, maka semangat mereka dalam bekerja akan menurun. Tidak harus selalu memuji-muji sesering mungkin, namun Anda bisa menyampaikan rasa terima kasih Anda karena mereka melakukan pekerjaan mereka dengan baik.

9. Membatasi Ide Mereka
Berikan kesempatan kepada mereka untuk mencetuskan ide-idenya. Mereka akan sangat senang jika melihat ide mereka berjalan dengan baik dan bermanfaat untuk Anda. Untuk itu jangan batasi kebebasan mereka untuk berkreasi dan mempertanggungjawabkan pekerjaan mereka sendiri.

No comments:

Post a Comment