ads ads ads ads

Thursday, December 11, 2014

Perkembangan Bahasa Bayi

Perkembangan Bahasa Bayi 

Tahukah anda bahwa bayi baru lahir sudah memiliki kemampuan berkomunikasi dengan orang di sekitarnya? Bahkan bayi dianggap sebagai ‘Linguistic Genius’ yang mana mereka sanggup mengingat dan mempelajari semua bahasa yang diajarkan kepada mereka, terutama pada masa Golden Age, yakni pada tiga tahun pertama. Saat golden age inilah perkembangan otak  bayi berkembang luar biasa pesat. 
Berdasarkan penelitian bayi baru lahir menghasilkan suara tangis yang berbeda-beda tergantung kondisinya. Tangis lapar biasanya berirama dan teratur. Tangis rasa sakit biasanyaberupa satu jeritan panjang dan terengah- engah. Sementara itu tangis bosan atau rewel biasanya terdengar seperti rengekan ringan yang bisa berlangsung lama.
Sementara iu, menurut penelitian  yang dimuat dalam The Journal Current Biology menemukan perbedaan antara tangisan bayi Jerman dan Perancis. Sejak usia sangat dini, ia  sudah belajar mendengarkan suara orang tuanya, termasuk aksen di sekitarnya.
Pada rentang usia ini, bayi juga sudah dapat meniru ekpresi muka Anda. Segi positifnya adalah si bayi dapat memperkuat dan melatih otot-otot mulut, bibir dan lidahnya untuk mendukung keterampilannya berbicara. Selain menangis dan berekspresi, bayi baru lahir juga menggunakan bahasa tubuh/ gesture untuk memberitahukan keinginannya. Saat sedang gembira, ia akan bergerak-gerak dari kepala sampai kaki. Sementara saat mengantuk, dia akan menguap dan menggosok-gosok matanya.
Tips merangsang perkembangan bahasa bayi:
  1. Rangsang kemampuan berkomunikasi dengan memberi sentuhan lembut saat menidurkan, menyusui, atau saat sedang bercanda. Jangan ragu unyuk memeluk dan menciuminya dengan kasih sayang. Tunjukkan bahwa anda selalu ada dan ia akan merasa aman di sisi anda.
  2. Mulailah ajak ia bicara. Meskipun ia masih belum mengerti dan belum bisa menjawab. Menurut penelitian, bayi sanggup mempelajari 13 juta kosa kata yang diucapkan oleh orangtuanya. Namun jika masa ini dilewatkan, jumlah ini akan menurun drastis menjadi 8 juta, atau menyusut 62 persen. Maka dari itu seringlah ajak berkomunikasi, sehingga bayi anda dapat lebih mudah belajar berkata-kata. Lambat laun ia akan merespon dengan caranya sendiri, sekaligus mencoba menirukan ucapan anda. 
  3. Jangan berikan empeng. Menurut penelitian dari The University of Washingto, bayi yang diberi empeng selama 3 tahun berisiko tiga kali lebih besar untuk mengalami kesulitan berbicara daripada mereka yang tidak diberi empeng.
bacaan:

No comments:

Post a Comment