Amerika Serikat, Psikologi Zone – Wanita karir yang memiliki anak
diketahui mengalami dilema saat menjalani hidupnya. Wanita karir yang
menjadi seorang ibu diduga menjadikan karir sebagai pelarian karna stres
mengurus anak dan rutinitas dalam rumah.
Dilema wanita karir ini terjadi ketika mereka memiliki anak.
Konsenstrasi yang biasanya terfokus pada karir terpecah dengan kehadiran
anak. Mereka harus membagi diri untuk urusan rumah tangga, karir dan
anak. Menjadi ‘wanita super’ seperti ini pasti menimbulkan masalah dalam
pribadi dan rumah tangganya.
Jajak pendapat ‘Mom Secrets’ yang dilakukan oleh Today dan
Parenting.com pada 13 hingga 20 Juni 2011 diketahui bahwa, muncul dilema
antara benci dan cinta saat ibu bekerja. Di satu sisi, mereka
mengeluhkan waktu yang terkuras di tempat kerja. Di sisi lain, si ibu
juga kerap menjadikan pekerjaan sebagai alasan untuk melarikan diri dari
rutinitas rumah tangga dan mengurus anak.
Pekerjaan bisa dijadikan alasan untuk menghindar dari pertengkaran
anak, mengganti popok, atau kerewelan balita mereka. Saat-saat seperti
itu membuat sang ibu membayangkan suasana kerja sebagai dunia yang
tenang.
Jajak pendapat dua lembaga ini menemukan bahwa, ibu yang bekerja
mengalami emosi yang rumit perihal rumah tangga. Dari 26.000 ibu yang
menjadi responden jajak pendapat, diketahui 74 persen diantaranya
mengatakan mereka bekerja di luar rumah.
Berikut rincian hasil jajak pendapat yang diperoleh, (1) sebanyak 42
persen responden mengatakan mereka lebih senang menambah 50 persen waktu
di tempat kerja dari pada menghabiskan waktu dengan anak-anaknya; (2)
20 persen ibu yang bekerja menilai ibu lain juga terlalu sibuk bekerja;
(3) satu dari lima ibu pekerja mengatakan bahwa akan memilih karir yang
fleksibel andaikata harus berhenti bekerja dari kantornya. Sedangkan
satu dari 10 ibu pekerja mengakui ingin berkonsentrasi pada karir yang
ditekuninya selama ini; (4) kurang lebih sepertiga dari ibu pekerja
tersebut mengakui bahwa bekerja merupakan cara untuk melarikan diri dari
aktivitas mengasuh anak.
Jajak pendapat ‘Mom Secrets’ ini juga merekam beberapa ungkapan benci
dan cinta dari ibu yang bekerja. Salah seorang ibu, anonim, menuliskan:
“Saya sedih karena harus bekerja seharian penuh di kantor. Tetapi saat
pulang ke rumah dan menghabiskan waktu dengan anak, saya malah merasa
stres, lelah dan bahkan kewalahan,” ujarnya.
Ibu pekerja lainnya mengakui bahwa memilih untuk menitipkan anaknya
sebagai solusi terbaik karena ia benar-benar mencintai pekerjaannya. Di
sisi lain, diam-diam berharap bisa mengurus anaknya.
Sedangkan ibu lainnya mengaku dengan tulus namun ironis, “Saya merasa
bersalah karena setiap hari harus pergi bekerja, jauh dari anak.”
Kecemasan tentang karir bagi seorang ibu lebih banyak didorong oleh
pandangan masyarakat. Masyarakat memandang bahwa wanita, apalagi seorang
ibu, sudah wajib untuk mengurus anak, keluarga dan rumah tangganya.
“Banyak wanita yang senang bekerja sambil mengurus anak dan rumah.
Sayangnya, mereka kerap memperlihatkan wajah sedih kepada semua orang
dan kepada dunia,” terang dalam laporan jajak pendapat dua lembaga Today
dan Parenting.com. (msn/mba)
No comments:
Post a Comment