Selasa, 21 Januari 2014, 17:06 WIB
Mana yang paling sering Anda lakukan,
tidur awal dan bangun saat fajar, atau tidur larut lalu bangun siang
hari? Pola tidur seperti ini ternyata tidak hanya terbentuk karena
kebiasaan. Tapi juga gen tubuh.
Para ahli yakin, gen menentukan persis apakah seseorang menjadi
terbiasa tidur lebih awal atau larut malam. Dua kebiasaan tidur ini pun
mereka juluki dengan burung lark dan burung hantu.
Dr Louis Ptacek, ahli genetika saraf di University of California
menyebut bahwa memahami kronotipe --waktu di mana kinerja tubuh
seseorang berfungsi dengan baik-- dapat membantu seseorang untuk hidup
lebih sehat. Tidak peduli, apakah ia si burung lark atau burung hantu.
"Suka atau tidak, orang tua memberitahu kita kapan saatnya tidur,
berdasarkan gen yang telah mereka berikan," katanya saat diwawancarai BBC, seperti dilansir Daily Mail.
Semua orang memiliki jam sirkadian internal, yaitu jam tubuh yang
terdiri dari ribuan sel saraf berbentuk sayap. Terletak di hipotalamus
otak. Hipotalamus ini berada di dasar otak bagian depan dan merupakan
pusat pengendalian jam biologis, suhu tubuh, sekresi hormon, asupan air
dan fungsi biologis lain. Jam biologis ini akan terprogram ulang setiap
hari karena cahaya.
Karena setiap hari berlangsung selama 24 jam, Anda mungkin berharap
semua orang memiliki pola tidur yang sama. Kenyataannya, hal itu sama
sekali tidak benar. Jam biologis yang dimiliki setiap orang berbeda.
Rick Neubig contohnya, profesor farmakologi di Michigan ini
mengatakan bahwa ia adalah si burung lark. Ia selalu tidur lebih awal
dan bangun saat pagi. Aktivitasnya sudah berlangsung sejak fajar.
"Orang-orang Eropa yang berkomunikasi dengan saya sering mengatakan
bahwa mereka mendapat email dari saya pada waktu yang terlalu pagi,"
katanya.
Baginya, bangun pagi bukanlah hal yang sulit. Padahal, sebagian
besar orang di lingkungannya justru kesulitan untuk bangun pagi.
Kebiasaan bangun pagi ini tidak hanya terjadi pada dirinya, tapi juga
pada seluruh anggota keluarganya.
"Ibu menyeretku dari tempat tidur pada pukul 4 pagi untuk pergi
liburan, dan putri saya selalu berolahraga saat hari masih sangat pagi."
Penelitian menunjukkan bahwa bangun terlalu pagi atau bangun
terlalu siang bisa disebabkan karena faktor gen. Dalam tubuh, terdapat
gen yang bermutasi sehingga membentuk pola tidur sedemikian rupa.
"Kami menemukan bahwa ini adalah sifat genetik yang kuat. Kami
menemukan gen yang bermutasi berada di dekat ujung kromosom 2," ujar
Ptacek yang juga seorang peneliti.
Jika seseorang memiliki jam sirkadian cepat, orang tersebut
cenderung bangun dan melakukan segala sesuatu lebih awal. Sedang jika
seseorang memiliki jam sirkadian lambat, ia cenderung tidur malam dan
melakukan sesuatu belakangan.
No comments:
Post a Comment