ads ads ads ads

Wednesday, January 22, 2014

Terjawab, Mengapa Orang Sering Bangun Terlalu Pagi

Wuri Handayani, Marlina Irdayanti
Selasa, 21 Januari 2014, 17:06 WIB




Mana yang paling sering Anda lakukan, tidur awal dan bangun saat fajar, atau tidur larut lalu bangun siang hari? Pola tidur seperti ini ternyata tidak hanya terbentuk karena kebiasaan. Tapi juga gen tubuh. 

Para ahli yakin, gen menentukan persis apakah seseorang menjadi terbiasa tidur lebih awal atau larut malam. Dua kebiasaan tidur ini pun mereka juluki dengan burung lark dan burung hantu. 

Dr Louis Ptacek, ahli genetika saraf di University of California menyebut bahwa memahami kronotipe --waktu di mana kinerja tubuh seseorang berfungsi dengan baik-- dapat membantu seseorang untuk hidup lebih sehat. Tidak peduli, apakah ia si burung lark atau burung hantu. 

"Suka atau tidak, orang tua memberitahu kita kapan saatnya tidur, berdasarkan gen yang telah mereka berikan," katanya saat diwawancarai BBC, seperti dilansir Daily Mail. 

Semua orang memiliki jam sirkadian internal, yaitu jam tubuh yang terdiri dari ribuan sel saraf berbentuk sayap. Terletak di hipotalamus otak. Hipotalamus ini berada di dasar otak bagian depan dan merupakan pusat pengendalian jam biologis, suhu tubuh, sekresi hormon, asupan air dan fungsi biologis lain. Jam biologis ini akan terprogram ulang setiap hari karena cahaya. 

Karena setiap hari berlangsung selama 24 jam, Anda mungkin berharap semua orang memiliki pola tidur yang sama. Kenyataannya, hal itu sama sekali tidak benar. Jam biologis yang dimiliki setiap orang berbeda. 

Rick Neubig contohnya, profesor farmakologi di Michigan ini mengatakan bahwa ia adalah si burung lark. Ia selalu tidur lebih awal dan bangun saat pagi. Aktivitasnya sudah berlangsung sejak fajar.

"Orang-orang Eropa yang berkomunikasi dengan saya sering mengatakan bahwa mereka mendapat email dari saya pada waktu yang terlalu pagi," katanya.

Baginya, bangun pagi bukanlah hal yang sulit. Padahal, sebagian besar orang di lingkungannya justru kesulitan untuk bangun pagi. Kebiasaan bangun pagi ini tidak hanya terjadi pada dirinya, tapi juga pada seluruh anggota keluarganya. 

"Ibu menyeretku dari tempat tidur pada pukul 4 pagi untuk pergi liburan, dan putri saya selalu berolahraga saat hari masih sangat pagi."

Penelitian menunjukkan bahwa bangun terlalu pagi atau bangun terlalu siang bisa disebabkan karena faktor gen. Dalam tubuh, terdapat gen yang bermutasi sehingga membentuk pola tidur sedemikian rupa. 

"Kami menemukan bahwa ini adalah sifat genetik yang kuat. Kami menemukan gen yang bermutasi berada di dekat ujung kromosom 2," ujar Ptacek yang juga seorang peneliti.

Jika seseorang memiliki jam sirkadian cepat, orang tersebut cenderung bangun dan melakukan segala sesuatu lebih awal. Sedang jika seseorang memiliki jam sirkadian lambat, ia cenderung tidur malam dan melakukan sesuatu belakangan.

No comments:

Post a Comment