Oleh : Jacinta F. Rini
Jakarta, 03 Januari 2002
Dalam
dunia bisnis ada berbagai macam fenomena menarik. Ada pengusaha
dan/atau perusahaan yang cenderung suka "bermimpi" dalam arti merumuskan
tujuan perusahaan setinggi langit tanpa pernah tercapai. Sebaliknya,
banyak pula yang terlalu menerima kenyataan, statis dan sangat khawatir
terhadap adanya perubahan dan tidak pernah berani bermimpi! Sebenarnya
fenomena ini sangat umum di Indonesia, bahkan mungkin mewakili sebagian
besar wajah perusahaan Indonesia baik swasta, pemerintah atau pun BUMN.
Itulah sebabnya mengapa lebih banyak kredit macet disebabkan oleh
pengusaha-pengusaha besar dibandingkan pengusaha kecil. Itu sebabnya
pula mengapa perekonomian Indonesia terpuruk dan tidak kunjung bangkit,
padahal di negara Asia yang sama-sama terkena krisis ekonomi sudah
berhasil melewati masa krisis tersebut bahkan tingkat pertumbuhan
ekonominya sudah makin baik, contohnya Thailand dan Korea Selatan.
Gejala
Menurut
William A. Cohen (1993), seorang profesor dari California State
University-Los Angeles, sebuah perusahaan atau organisasi dapat di
padankan dengan pribadi individu. Seperti hanya kepribadian individu
yang dapat mengalami gangguan, demikian juga organisasi. Jika organisasi
itu terserang penyakit, maka orang-orang yang bekerja di dalamnya pasti
akan terkena dampaknya secara langsung. Ada bermacam-macam gangguan
mental yang dapat dialami oleh organisasi; dan tiap organisasi bisa
mengalami gangguan yang berbeda. Beberapa gejala yang kelihatan di
antaranya seperti ketiadaan struktur yang jelas dan pasti, tidak adanya
suasana saling percaya, kebiasaan mudah memecat karyawan, kebiasaan suka
menipu klien atau supplier, membohongi pelanggan dan suka ingkar janji,
kelesuan yang dirasakan oleh hampir seluruh karyawan, banyaknya
korupsi, membudayanya kolusi dan nepotisme, maraknya isu SARA di dalam
organisasi, adanya perlakuan diskriminasi di antara karyawan, adanya
kebiasaan menunda keputusan atau pekerjaan, sulitnya memperoleh komitmen
atasan dan masih banyak gejala lainnya.
Sebab dan Akibat
Banyak
sekali hal yang dapat menjadi sumber penyakit dalam kehidupan
organisasi. Menurut Kernberg, seorang profesor sekaligus psikiater
ternama yang sangat dipengaruhi oleh aliran psikoanalisa, suatu
organisasi bisa saja mengalami kemunduran karena organisasi tersebut
mempunyai "racun" di dalamnya. Racun itu bisa berbentuk gangguan
kepribadian yang dialami oleh pimpinan dan kemudian menjalar ke
karyawan, bisa juga kebudayaan organisasi itu yang patologis atau
kesalaham sistem baik itu sistem pemerintahan ataupun sistem intra
organisasi.
-
Menghancurkan moral karyawan
-
Menurunkan produktivitas kerja
-
Menurunkan kualitas dari produk yang dihasilkan oleh organisasi tersebut
-
Menyakiti hati pelanggan, klien ataupun pihak-pihak yang berhubungan dengan organisasi
-
Membuat frustrasi karyawan, terutama karyawan potensial
-
Menyebabkan organisasi tersebut mengambil keputusan atau pun tindakan yang tidak rasional
-
Menaruh perhatian pada hal yang tidak relevan dengan bisnisnya
-
Berpotensi menghancurkan potensi kepemimpinan yang dimiliki oleh organisasi
-
Menghancurkan hubungan baik dengan organisasi lain yang telah dibina selama bertahun-tahun
Banyak
orang atau perusahaan melakukan kesalahan fatal dengan hanya
memperbaiki keadaan yang tampak (gejala) dari permukaan tanpa mencari
dan memahami latar belakang psikologis dari penyebabnya. Akibatnya,
masalah yang sama terus-menerus terjadi bahkan tambah parah. Alangkah
baiknya jika penanganan yang diberikan pada organisasi atau pun individu
ini disesuaikan dengan jenis gangguannya. Karena tiap gangguan
mempunyai karakteristik yang berbeda dan membutuhkan penanganan yang
berbeda pula. Dalam menangani masalah organisasi, pertama-tama yang
harus dilakukan adalah melakukan analisa terhadap keseluruhan komponen
organisasi, mulai dari orangnya, sistem, struktur, budaya, dan komponen
lainnya. Jika sudah ditemukan di mana akar masalahnya, maka harus segera
diberi penanganan yang didesain khusus untuk permasalahan tersebut.
(jp)
Menghancurkan moral karyawan
Menurunkan produktivitas kerja
Menurunkan kualitas dari produk yang dihasilkan oleh organisasi tersebut
Menyakiti hati pelanggan, klien ataupun pihak-pihak yang berhubungan dengan organisasi
Membuat frustrasi karyawan, terutama karyawan potensial
Menyebabkan organisasi tersebut mengambil keputusan atau pun tindakan yang tidak rasional
Menaruh perhatian pada hal yang tidak relevan dengan bisnisnya
Berpotensi menghancurkan potensi kepemimpinan yang dimiliki oleh organisasi
Menghancurkan hubungan baik dengan organisasi lain yang telah dibina selama bertahun-tahun
No comments:
Post a Comment