Oleh : Johanes Papu
Jakarta, 30 Agustus 2003
Jeff bekerja
sebagai seorang konsultan IT di sebuah perusahaan yang sangat ternama di
Jakarta. Jeff adalah seorang professional berusia muda berotak
cemerlang dan menyandang gelar Magister dari sebuah Universitas terkenal
di USA. Setelah lulus ia langsung diterima bekerja di perusahaan
konsultan tersebut dan sudah dijalaninya selama 1 tahun. Hampir tidak
ada hambatan internal yang dialami Jeff dalam bekerja, kecuali masih
adanya sikap dari klien (terutama klien yang baru bertemu Jeff) yang
seringkali menganggap remeh dan selalu bertanya tentang usia Jeff.
Hampir setiap kali ia bertemu dengan para Top Manager (kebanyakan dari
mereka sudah berusia senior) maka kesan pertama yang diperoleh Jeff
adalah bahwa mereka menganggap remeh dirinya karena dinilai terlalu muda
untuk bisa menjadi konsultan. Sikap yang menganggap remeh tersebut baru
berangsur-angsur hilang manakala mereka sudah mengetahui siapa Jeff,
bagaimana cara ia bekerja dan bagaimana hasil kerjanya. Kenyataan ini
tentu saja sangat menggangu Jeff, apalagi jika ia mengingat bahwa dalam
bekerja dirinya tidak pernah memandang usia karena baginya hanya ada dua
kategori yaitu orang yang tahu dan mampu bekerja dan orang yang tidak
memiliki pengetahuan dan tidak mampu bekerja. Selain itu ia merasa
memiliki kemampuan akademik yang sangat bagus, apalagi ia adalah lulusan
dari sebuah universitas terkenal di luar negeri.
Kejadian diatas mungkin sering dialami
oleh para professional muda, termasuk anda. Dalam kasus yang berbeda
seringkali juga para professional muda dianggap remeh oleh para rekan
kerja mereka yang senior. Meski usia bukanlah suatu faktor yang cukup
relevan untuk menilai kemampuan seseorang, namun budaya senioritas yang
masih sangat melekat dalam masyarakat kita menyebabkan hal ini sulit
untuk dihilangkan.
Penilaian oleh para senior yang
seringkali menganggap remeh professional berusia muda akan bisa
memberikan dampak yang sangat merugikan bagi sang professional muda
tersebut jika ia tidak menanganinya secara elegan. Kesalahan dalam
menyikapi dan menangani kondisi tersebut dapat berakibat gagalnya sang
professional muda memperoleh proyek yang diinginkan, tidak mendapat
promosi, bahkan bisa justru menjadi rival (lawan) bagi rekan
kerjanya sendiri. Oleh karena itu, demi menjaga kelanggengan karir anda,
maka anda perlu melakukan beberapa usaha untuk mengubah penilaian para
professional senior atau pun rekan kerja anda sehingga mereka menjadi "respect"
(hormat) dan kagum karena di usia yang masih muda anda telah
mempelajari banyak hal dan kemampuan atau ketrampilan anda sudah tidak
kalah dengan mereka.
Bagaimana cara membuat mereka kagum dan menghormati anda? Beberapa cara di bawah ini mungkin patut anda pertimbangkan:
Dalam memilih karir anda tentu harus yakin dengan
pilihan tersebut. Oleh karena itu anda harus mampu menyusun rencana
karir yang jelas bagi anda sendiri. Kenali berbagai hal yang bisa
membantu anda dalam pengembangan karir. Namun demikian anda perlu
bersikap realistis dan tidak memasang target yang muluk- muluk. Untuk
memperoleh kredibilitas tidaklah berarti bahwa anda harus menjadi
seorang yang sempurna (perfect); karena tidak ada manusia yang sempurna.
Kredibilitas anda akan dinilai berdasarkan pada apa yang anda ketahui
dan apa yang tidak ada ketahui dan bagaimana anda menyikapi hal
tersebut. Dengan kata lain ada harus bersikap realistis untuk mau
mengakui apa yang tidak bisa anda kerjakan dan apa yang bisa anda
kerjakan. Jika anda dapat melakukannya maka orang lain (termasuk klien
dan rekan kerja senior) pasti akan menaruh "respect" dan percaya pada
anda.
Dalam dunia kerja selalu ada
aturan-aturan main yang berlaku baik secara tertulis maupun tidak
tertulis. Sebagai contoh sederhana adalah cara berpakaian dan cara-cara
berkomunikasi dengan sopan. Sehebat apapun anda atau seberapa banyak pun
gelar yang anda sandang, aturan atau norma-norma tersebut tidak boleh
anda abaikan. Anda harus belajar untuk menyesuaikan diri dengan budaya
yang ada dalam perusahaan. Jika anda yang kebetulan berusia muda mau
mengikuti aturan (cth: bisa berkomunikasi dengan baik dan memiliki cara
berpakaian yang pantas) maka gap antara senior dan junior akan dapat
diminimalisasikan dengan cepat.
Satu cara paling efektif menghilangkan kritik atau
pun pandangan negatif dari orang lain adalah dengan menunjukkan kinerja.
Intinya adalah orang lain jarang peduli bagaimana anda mengerjakan
tugas atau pekerjaan yang diberikan, tetapi yang menjadi pokok perhatian
adalah apakah anda mampu mengerjakan tugas dengan baik. Sekali orang
yang mengkritik anda melihat bahwa anda melakukan suatu pekerjaan atau
tugas dengan sukses maka ia akan berhenti menganggap remeh dan
mengkritik anda. Oleh karena itu lakukan berbagai upaya untuk dapat
menunjukkan performa yang optimal. Lakukan semua pekerjaan sekecil
apapun tugas yang diberikan dan jangan takut untuk bertanya atau berbagi
pengalaman atau pengetahuan dengan orang lain. Teruslah membuka diri
untuk menerima informasi atau pengetahuan baru. Gunakan berbagai sarana
ada untuk belajar dan meningkatkan kemampuan anda.
Tak bisa dipungkiri bahwa meskipun anda telah
melakukan berbagai upaya untuk menghilangkan gap antara senior dan
junior, namun tetap saja masih ada perbedaan-perbedaan. Dalam hal ini
anda tidak perlu berkecil hati, sebab bisa saja hal tersebut mungkin
bukan disebabkan oleh anda melainkan memang sudah menjadi karakteristik
dari senior anda. Satu-satunya cara untuk membuat anda tidak frustrasi
adalah dengan mengakui adanya perbedaan tersebut dan menunjukkan bahwa
memang ada perbedaan cara dan gaya kerja antara anda yang berusia muda
dengan para senior anda yang berusia lebih tua. Sejauh tidak menyalahi
aturan yang berlaku maka kerjakan tugas-tugas yang menurut gaya anda
meskipun para senior anda tidak melakukannya. Hal ini kadang-kadang
dipandang perlu untuk memberikan penyegaran bagi perusahaan, terutama
jika perusahaan tersebut lebih banyak mempekerjakan pegawai yang berusia
terbilang senior dan masih memakai pola kerja lama. Selain itu anda pun
wajib menghargai senior yang memiliki perbedaan cara dan gaya kerja
dengan anda karena hal ini akan turut memperkaya wawasan anda.
Dalam bekerja ada banyak kesempatan dimana kita
dituntut untuk bersikap rendah hati dengan mau berbagi atau
mendelegasikan tugas-tugas kepada orang lain, terutama untuk hal-hal
yang bukan menjadi kompetensi kita. Pada saat anda tahu bahwa ada orang
lain yang lebih kompeten untuk mempresentasikan suatu materi pada klien
anda atau kepada atasan anda, maka tidak ada salahnya jika anda
memberikan kesempatan kepada rekan anda tersebut. Selain itu, anda pun
harus berani untuk menolak suatu tugas-tugas yang bukan menjadi
kompetensi anda.
Selain beberapa cara di atas, saya yakin masih ada
cara-cara lain yang bisa anda lakukan untuk menjaga kelanggengan karir
anda. Akhir kata, usia hanya akan menjadi hambatan karir jika anda
membiarkannya. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan keberhasilan
anda dalam menunjukkan kompetensi yang anda miliki maka usia berapapun
bukan masalah untuk meraih kesuksesan karir. Selamat mencoba dan semoga
bermanfaat. (jp)
No comments:
Post a Comment