ads ads ads ads

Friday, April 26, 2013

Usia Muda dan Gangguan Karir

Oleh : Johanes Papu
 Jakarta, 30 Agustus 2003

 

Jeff bekerja sebagai seorang konsultan IT di sebuah perusahaan yang sangat ternama di Jakarta. Jeff adalah seorang professional berusia muda berotak cemerlang dan menyandang gelar Magister dari sebuah Universitas terkenal di USA. Setelah lulus ia langsung diterima bekerja di perusahaan konsultan tersebut dan sudah dijalaninya selama 1 tahun. Hampir tidak ada hambatan internal yang dialami Jeff dalam bekerja, kecuali masih adanya sikap dari klien (terutama klien yang baru bertemu Jeff) yang seringkali menganggap remeh dan selalu bertanya tentang usia Jeff. Hampir setiap kali ia bertemu dengan para Top Manager (kebanyakan dari mereka sudah berusia senior) maka kesan pertama yang diperoleh Jeff adalah bahwa mereka menganggap remeh dirinya karena dinilai terlalu muda untuk bisa menjadi konsultan. Sikap yang menganggap remeh tersebut baru berangsur-angsur hilang manakala mereka sudah mengetahui siapa Jeff, bagaimana cara ia bekerja dan bagaimana hasil kerjanya. Kenyataan ini tentu saja sangat menggangu Jeff, apalagi jika ia mengingat bahwa dalam bekerja dirinya tidak pernah memandang usia karena baginya hanya ada dua kategori yaitu orang yang tahu dan mampu bekerja dan orang yang tidak memiliki pengetahuan dan tidak mampu bekerja. Selain itu ia merasa memiliki kemampuan akademik yang sangat bagus, apalagi ia adalah lulusan dari sebuah universitas terkenal di luar negeri. 

Kejadian diatas mungkin sering dialami oleh para professional muda, termasuk anda. Dalam kasus yang berbeda seringkali juga para professional muda dianggap remeh oleh para rekan kerja mereka yang senior. Meski usia bukanlah suatu faktor yang cukup relevan untuk menilai kemampuan seseorang, namun budaya senioritas yang masih sangat melekat dalam masyarakat kita menyebabkan hal ini sulit untuk dihilangkan. 

Penilaian oleh para senior yang seringkali menganggap remeh professional berusia muda akan bisa memberikan dampak yang sangat merugikan bagi sang professional muda tersebut jika ia tidak menanganinya secara elegan. Kesalahan dalam menyikapi dan menangani kondisi tersebut dapat berakibat gagalnya sang professional muda memperoleh proyek yang diinginkan, tidak mendapat promosi, bahkan bisa justru menjadi rival (lawan) bagi rekan kerjanya sendiri. Oleh karena itu, demi menjaga kelanggengan karir anda, maka anda perlu melakukan beberapa usaha untuk mengubah penilaian para professional senior atau pun rekan kerja anda sehingga mereka menjadi "respect" (hormat) dan kagum karena di usia yang masih muda anda telah mempelajari banyak hal dan kemampuan atau ketrampilan anda sudah tidak kalah dengan mereka.

Bagaimana cara membuat mereka kagum dan menghormati anda? Beberapa cara di bawah ini mungkin patut anda pertimbangkan: 

Kenali Karir
Dalam memilih karir anda tentu harus yakin dengan pilihan tersebut. Oleh karena itu anda harus mampu menyusun rencana karir yang jelas bagi anda sendiri. Kenali berbagai hal yang bisa membantu anda dalam pengembangan karir. Namun demikian anda perlu bersikap realistis dan tidak memasang target yang muluk- muluk. Untuk memperoleh kredibilitas tidaklah berarti bahwa anda harus menjadi seorang yang sempurna (perfect); karena tidak ada manusia yang sempurna. Kredibilitas anda akan dinilai berdasarkan pada apa yang anda ketahui dan apa yang tidak ada ketahui dan bagaimana anda menyikapi hal tersebut. Dengan kata lain ada harus bersikap realistis untuk mau mengakui apa yang tidak bisa anda kerjakan dan apa yang bisa anda kerjakan. Jika anda dapat melakukannya maka orang lain (termasuk klien dan rekan kerja senior) pasti akan menaruh "respect" dan percaya pada anda. 

Ikuti Aturan
Dalam dunia kerja selalu ada aturan-aturan main yang berlaku baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Sebagai contoh sederhana adalah cara berpakaian dan cara-cara berkomunikasi dengan sopan. Sehebat apapun anda atau seberapa banyak pun gelar yang anda sandang, aturan atau norma-norma tersebut tidak boleh anda abaikan. Anda harus belajar untuk menyesuaikan diri dengan budaya yang ada dalam perusahaan. Jika anda yang kebetulan berusia muda mau mengikuti aturan (cth: bisa berkomunikasi dengan baik dan memiliki cara berpakaian yang pantas) maka gap antara senior dan junior akan dapat diminimalisasikan dengan cepat.
 
Terus Belajar
Satu cara paling efektif menghilangkan kritik atau pun pandangan negatif dari orang lain adalah dengan menunjukkan kinerja. Intinya adalah orang lain jarang peduli bagaimana anda mengerjakan tugas atau pekerjaan yang diberikan, tetapi yang menjadi pokok perhatian adalah apakah anda mampu mengerjakan tugas dengan baik. Sekali orang yang mengkritik anda melihat bahwa anda melakukan suatu pekerjaan atau tugas dengan sukses maka ia akan berhenti menganggap remeh dan mengkritik anda. Oleh karena itu lakukan berbagai upaya untuk dapat menunjukkan performa yang optimal. Lakukan semua pekerjaan sekecil apapun tugas yang diberikan dan jangan takut untuk bertanya atau berbagi pengalaman atau pengetahuan dengan orang lain. Teruslah membuka diri untuk menerima informasi atau pengetahuan baru. Gunakan berbagai sarana ada untuk belajar dan meningkatkan kemampuan anda. 

Hargai Perbedaan
Tak bisa dipungkiri bahwa meskipun anda telah melakukan berbagai upaya untuk menghilangkan gap antara senior dan junior, namun tetap saja masih ada perbedaan-perbedaan. Dalam hal ini anda tidak perlu berkecil hati, sebab bisa saja hal tersebut mungkin bukan disebabkan oleh anda melainkan memang sudah menjadi karakteristik dari senior anda. Satu-satunya cara untuk membuat anda tidak frustrasi adalah dengan mengakui adanya perbedaan tersebut dan menunjukkan bahwa memang ada perbedaan cara dan gaya kerja antara anda yang berusia muda dengan para senior anda yang berusia lebih tua. Sejauh tidak menyalahi aturan yang berlaku maka kerjakan tugas-tugas yang menurut gaya anda meskipun para senior anda tidak melakukannya. Hal ini kadang-kadang dipandang perlu untuk memberikan penyegaran bagi perusahaan, terutama jika perusahaan tersebut lebih banyak mempekerjakan pegawai yang berusia terbilang senior dan masih memakai pola kerja lama. Selain itu anda pun wajib menghargai senior yang memiliki perbedaan cara dan gaya kerja dengan anda karena hal ini akan turut memperkaya wawasan anda. 

Bersikap Rendah Hati
Dalam bekerja ada banyak kesempatan dimana kita dituntut untuk bersikap rendah hati dengan mau berbagi atau mendelegasikan tugas-tugas kepada orang lain, terutama untuk hal-hal yang bukan menjadi kompetensi kita. Pada saat anda tahu bahwa ada orang lain yang lebih kompeten untuk mempresentasikan suatu materi pada klien anda atau kepada atasan anda, maka tidak ada salahnya jika anda memberikan kesempatan kepada rekan anda tersebut. Selain itu, anda pun harus berani untuk menolak suatu tugas-tugas yang bukan menjadi kompetensi anda.
Selain beberapa cara di atas, saya yakin masih ada cara-cara lain yang bisa anda lakukan untuk menjaga kelanggengan karir anda. Akhir kata, usia hanya akan menjadi hambatan karir jika anda membiarkannya. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan keberhasilan anda dalam menunjukkan kompetensi yang anda miliki maka usia berapapun bukan masalah untuk meraih kesuksesan karir. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat. (jp)

No comments:

Post a Comment