Oleh : NN
Jakarta, 23 Januari 2004
Dalam
hubungan kerja antara atasan dengan bawahan tidak jarang terjadi
permainan manipulasi dan intimidasi yang dari hari ke hari berkembang
semakin rumit. Untuk menjaga kelangsungan karir Anda, maka ada baiknya
Anda belajar bagaimana memainkan peran dalam menghadapi masalah-masalah
yang berhubungan dengan office politic dari pimpinan.
Kasus A:
Anda
berada dalam pertemuan mingguan dan sedang menyeruput kopi ketika
mendadak semua mata memandang Anda. Ternyata Direktur Operasional
bertanya mengenai gudang baru yang sangat penting yang ternyata belum
kunjung dibuka, dan manajer Anda (yang menyuruh Anda mengesampingkan
proyek tersebut) menunjuk Anda sebagai kambing hitamnya.
Pelajaran:
Menurut Alan Weiss, didalam bukunya Our Emperors Have No Clothes,
pimpinan yang tidak bisa mengakui kesalahannya disebabkan oleh perasaan
tidak aman (insecure) yang membuatnya tidak bisa menerima
ketidaksempurnaan atas segala sesuatu yang dikerjakannya. Pimpinan yang
demikian akan cenderung mencari kambing hitam jika terdesak.
Hadapi situasi tersebut dengan cara:
Terima saja.
Karena kalau Anda balas menuding manajer Anda maka hanya akan menambah
masalah. Langkah pertama: akui masalah tersebut dengan tenang. Selalu
gunakan kata KAMI (mis. "Yaah, kami benar-benar ceroboh kali ini"),
untuk menyatakan bahwa bukan Anda yang gagal tapi departemen Anda. Dan
yang bertanggung jawab atas departemen Anda adalah sang manajer!
Pecahkan masalah. Kemukakan semua tindakan yang akan ANDA (Jangan gunakan "Kami" lagi!) lakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Kumpulkan piutang. Begitu
selesai pertemuan, katakan pada manajer Anda, mis. "Pak, senang sekali
sudah bisa menolong Bapak." Dengan demikian, Anda mengingatkan bahwa
Anda telah menjadi bempernya dan mengharapkan balas budi.
Hitam diatas putih. Buat
secara tertulis setiap perintah pimpinan, hal ini untuk menghindarkan
Anda menjadi kambing hitam dan menjaga kelangsungan pekerjaan Anda.
Kasus B:
Dengan
senyum penuh optimistik, pimpinan Anda memberitahukan bahwa dalam waktu
dekat Anda akan dipromosi. Untuk itu Anda harus membuktikan bahwa Anda
mampu menangani tanggung jawab pekerjaan Anda yang sekarang. Setelah
beberapa lama Anda menunggu, ternyata semua itu hanya "angin surga".
Pelajaran:
Banyak
pimpinan yang berpikir bahwa anak buahnya akan bekerja dengan giat jika
diberi iming-iming kenaikan pangkat. Pimpinan yang seperti ini
menganggap memberi umpan dengan cara demikian adalah sah-sah saja.
Hadapi situasi tersebut dengan cara:
Spesifik.
Begitu sang pimpinan mengatakan bahwa Anda akan dipromosi, arahkan
pembicaraan pada persyaratannya dan usahakan membuatnya secara formal
(tertulis).
Argumentasi.
Bila terlambat membuat perjanjian tertulis, argumentasikan bahwa dengan
promosi Anda akan bisa bekerja lebih efektif. Jika tidak dipromosi yang
disertai dengan peningkatan kekuasaan dan anggaran, Anda akan menemui
kendala-kendala, mis. tidak dianggap oleh bawahan. Fokuskan argumentasi
pada produktivitas dan laba, jangan gaji atau jabatan.
Belajar dari pengalaman.
Bila Anda pernah mendengar sang pimpinan memberi "angin surga" kepada
rekan kerja Anda yang lain, jangan pernah menganggap serius bila Anda
yang mengalaminya. (ls)
Anda
berada dalam pertemuan mingguan dan sedang menyeruput kopi ketika
mendadak semua mata memandang Anda. Ternyata Direktur Operasional
bertanya mengenai gudang baru yang sangat penting yang ternyata belum
kunjung dibuka, dan manajer Anda (yang menyuruh Anda mengesampingkan
proyek tersebut) menunjuk Anda sebagai kambing hitamnya.
Pecahkan masalah. Kemukakan semua tindakan yang akan ANDA (Jangan gunakan "Kami" lagi!) lakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Kumpulkan piutang. Begitu
selesai pertemuan, katakan pada manajer Anda, mis. "Pak, senang sekali
sudah bisa menolong Bapak." Dengan demikian, Anda mengingatkan bahwa
Anda telah menjadi bempernya dan mengharapkan balas budi.
Hitam diatas putih. Buat
secara tertulis setiap perintah pimpinan, hal ini untuk menghindarkan
Anda menjadi kambing hitam dan menjaga kelangsungan pekerjaan Anda.
Dengan
senyum penuh optimistik, pimpinan Anda memberitahukan bahwa dalam waktu
dekat Anda akan dipromosi. Untuk itu Anda harus membuktikan bahwa Anda
mampu menangani tanggung jawab pekerjaan Anda yang sekarang. Setelah
beberapa lama Anda menunggu, ternyata semua itu hanya "angin surga".
Spesifik.
Begitu sang pimpinan mengatakan bahwa Anda akan dipromosi, arahkan
pembicaraan pada persyaratannya dan usahakan membuatnya secara formal
(tertulis).
Argumentasi.
Bila terlambat membuat perjanjian tertulis, argumentasikan bahwa dengan
promosi Anda akan bisa bekerja lebih efektif. Jika tidak dipromosi yang
disertai dengan peningkatan kekuasaan dan anggaran, Anda akan menemui
kendala-kendala, mis. tidak dianggap oleh bawahan. Fokuskan argumentasi
pada produktivitas dan laba, jangan gaji atau jabatan.
Belajar dari pengalaman.
Bila Anda pernah mendengar sang pimpinan memberi "angin surga" kepada
rekan kerja Anda yang lain, jangan pernah menganggap serius bila Anda
yang mengalaminya. (ls)
No comments:
Post a Comment