Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggerebekan gabungan TNI dan Polri,
Sabtu (20/20/2014) di Komplek Asrama BS Dim 0505 Kelurahan Cililitan
Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur menyisakan banyak cerita.
Menurut informasi yang dihimpun di lapangan, dan penuturan warga,
saat penggerebekan akses jalan ke kompleks itu baik dari depan maupun
belakang dijaga oleh aparat gabungan.
Menurut seorang warga sekitar yang akrab disapa Emak, diketahui
penggerebekan dilakukan berjam-jam dan melibatkan ratusan anggota TNI
dan kepolisian.
"Gerebeknya pas Jumat malam jam 22.00 WIB, terus berlanjut lagi
sampai Sabtu nya," kata Emak saat ditemui di warung nasinya, Minggu
(21/12/2014).
Saat itu penggerebekan dilakukan secara mendadak. Dan pasukan paling
banyak dari TNI yang menggunakan seragam hijau. Bahkan layaknya mau
perang, dikatakan Emak, pakaian ratusan anggota ini berpakaian maksimal
termasuk menenteng senjata ralas panjang.
Saat tiba di kompleks, mobil-mobil TNI dan polisi langsung menutup
akses masuk. Lalu ratusan pasukan ini turun berbondong-bondong menyisir
ke tiap rumah.
Saat kedatangan mereka, warga sekitar takut bukan kepalang. Mereka hanya terdiam dan langsung masuk ke rumah masing-masing.
"Pasukan banyakan TNI, datengnya gerudukan. Kita disini ya pada
ketakutan semua. Kayak di film saja, kayak mau perang bawa senjata
semua. Saya sampai terkencing-kencing," terang perempuan paruh baya itu
yang mengaku seumur hidup baru melihat penggerebekan secara langsung.
Emak melanjutkan saat kedatangan mereka, warga sempat tidak keluar
rumah. Namun lama kelamaan warga yang penasaran pun berbondong-bondong
menyaksikan penggerebekan tersebut.
Saat ditanya sudah berapa kali penggerebekan terjadi di sana? Emak
pun menjawab sejak bertahun-tahun penggerebekan terbesar baru kali ini.
"Saya sudah 50an tahun disini, memang asli orang sini. Selama ini
belum ada penggerebekan seperti ini. Ada sih dulu tapi itu juga paling
yang ditangkap satu atau dua orang. Kalau kemaren kan gerebek
gede-gedean," tambah Emak.
Razia yang dilakukan oleh Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya ini
merupakan bentuk sinergitas. Razia ini bertujuan untuk mencegah
peredaran narkoba dan minuman keras (miras) yang sudah sangat meresahkan
masyarakat.
Barang bukti yang berhasil disita yakni dua dus miras isi 20 botol =
40 botol, enam dus miras isi 12 botol = 72 botol, dan satu jeriken
minuman jenis ciu.
Selain itu ditemukan pula tiga buah senjata tajam berupa parang. Di
lokasi penggerebekan, anggota juga mengamankan sembilan warga sipil.
Mereka diduga sebagai pemakai dan pengedar Narkoba, di antaranya :
1. Marko (26 th)
2. Victor (20 th)
3. Nata alias Gembul (46 th), barang bukti 9 gram paket shabu
4. Sirkan (40 th)
5. Toni (48 th)
6. Roy Kaililla alias Roy Tatto (41 th) positif shabu
7. Dian (42 th) positif shabu
8. Zatmarali (65 th), barang bukti ganja dan biji ganja paketan 50 ribuan.
9. James Reynaldo Syahbanar (36 th), barang bukti 6 gram paket sabu.
1. Marko (26 th)
2. Victor (20 th)
3. Nata alias Gembul (46 th), barang bukti 9 gram paket shabu
4. Sirkan (40 th)
5. Toni (48 th)
6. Roy Kaililla alias Roy Tatto (41 th) positif shabu
7. Dian (42 th) positif shabu
8. Zatmarali (65 th), barang bukti ganja dan biji ganja paketan 50 ribuan.
9. James Reynaldo Syahbanar (36 th), barang bukti 6 gram paket sabu.
No comments:
Post a Comment