ads ads ads ads

Monday, December 22, 2014

Penggerebekan di Komplek Asrama BS Seperti Perang, Emak pun Terkencing-kencing

 Penggerebekan di Komplek Asrama BS Seperti Perang, Emak pun Terkencing-kencing
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggerebekan gabungan TNI dan Polri, Sabtu (20/20/2014) di Komplek Asrama BS Dim 0505 Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur menyisakan banyak cerita.

Menurut informasi yang dihimpun di lapangan, dan penuturan warga, saat penggerebekan akses jalan ke kompleks itu baik dari depan maupun belakang dijaga oleh aparat gabungan.

Menurut seorang warga sekitar yang akrab disapa Emak, diketahui penggerebekan dilakukan berjam-jam dan melibatkan ratusan anggota TNI dan kepolisian.

"Gerebeknya pas Jumat malam jam 22.00 WIB, terus berlanjut lagi sampai Sabtu nya," kata Emak saat ditemui di warung nasinya, Minggu (21/12/2014).

Saat itu penggerebekan dilakukan secara mendadak. Dan pasukan paling banyak dari TNI yang menggunakan seragam hijau. Bahkan layaknya mau perang, dikatakan Emak, pakaian ratusan anggota ini berpakaian maksimal termasuk menenteng senjata ralas panjang.

Saat tiba di kompleks, mobil-mobil TNI dan polisi langsung menutup akses masuk. Lalu ratusan pasukan ini turun berbondong-bondong menyisir ke tiap rumah.

Saat kedatangan mereka, warga sekitar takut bukan kepalang. Mereka hanya terdiam dan langsung masuk ke rumah masing-masing.

"Pasukan banyakan TNI, datengnya gerudukan. Kita disini ya pada ketakutan semua. Kayak di film saja, kayak mau perang bawa senjata semua. Saya sampai terkencing-kencing," terang perempuan paruh baya itu yang mengaku seumur hidup baru melihat penggerebekan secara langsung.

Emak melanjutkan saat kedatangan mereka, warga sempat tidak keluar rumah. Namun lama kelamaan warga yang penasaran pun berbondong-bondong menyaksikan penggerebekan tersebut.

Saat ditanya sudah berapa kali penggerebekan terjadi di sana? Emak pun menjawab sejak bertahun-tahun penggerebekan terbesar baru kali ini.

"Saya sudah 50an tahun disini, memang asli orang sini. Selama ini belum ada penggerebekan seperti ini. Ada sih dulu tapi itu juga paling yang ditangkap satu atau dua orang. Kalau kemaren kan gerebek gede-gedean," tambah Emak.

Razia yang dilakukan oleh Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya ini merupakan bentuk sinergitas. Razia ini bertujuan untuk mencegah peredaran narkoba dan minuman keras (miras) yang sudah sangat meresahkan masyarakat.

Barang bukti yang berhasil disita yakni dua dus miras isi 20 botol = 40 botol, enam dus miras isi 12 botol = 72 botol, dan satu jeriken minuman jenis ciu.

Selain itu ditemukan pula tiga buah senjata tajam berupa parang. Di lokasi penggerebekan, anggota juga mengamankan sembilan warga sipil.

Mereka diduga sebagai pemakai dan pengedar Narkoba, di antaranya :
1. Marko (26 th)
2. Victor (20 th)
3. Nata alias Gembul (46 th), barang bukti 9 gram paket shabu
4. Sirkan (40 th)
5. Toni (48 th)
6. Roy Kaililla alias Roy Tatto (41 th) positif shabu
7. Dian (42 th) positif shabu
8. Zatmarali (65 th), barang bukti ganja dan biji ganja paketan 50 ribuan.
9. James Reynaldo Syahbanar (36 th), barang bukti 6 gram paket sabu.

No comments:

Post a Comment