TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita yang tertangkap
basah membuat film porno dan menggunakan mainan seks di dalam sebuah
gereja. Namun menariknya video yang diunggah wanita itu hanya
menampilkan bagian tubuhnya tanpa kelihatnya wajahnya.
Tapi tetap
saja kelakuannya diketahui melalui video-video yang diunggahnya ke
internet hanya dengan mengenali payudaranya. Dia pun mengklaim kalau
dirinya sebagai 'malaikat' dibandingkan dengan para pendosa lainnya.
Seperti yang dilansir dalam mirror.co.uk wanita itu dikenal dengan panggilan Babsi (29) berbicara di pengadilan Austria dipimpin oleh jaksa Alfred Schaumueller.
Ketika
ditanya apa yang telah memotivasinya untuk memilih sebuah gereja untuk
melakukan syuting film porno, Babsi berkata, "Percayalah, jika Anda
melihat apa yang sudah orang lain lakukan, maka anda akan ketahui kalau
saya malaikat," katanya.
Setelah terbukti bersalah Babsi kemudian
dihukum tiga bulan dengan penangguhan tahanan. Meskipun wajah wanita
kelahiran Polandia itu tidak terlihat di film-film yang dibuatnya,
seorang informan memberi tahu polisi kalau itu memang wanita tersebut.
Pendeta
Bernhard Pauer diberitahu polisi kalau seorang jemaat di Hoersching,
Austria, melihat suasana gereja dalam sebuah video saat ia berselancar
internat. Video tersebut memperlihatkan seorang wanita membuka bajunya
dan membelai payudaranya, namun dengan bagian wajah yang tidak terlihat.
Tangannya
terlihat dan tampak memegang sebuah Alkitab dan Rosario. Wanita dalam
video tersebut kemudian menggunakan mainan seks untuk digunakannya
sendiri. Menurut pihak kepolisian, wanita itu telah membuat film-film
sejenis dengan nama panggilan 'Babsi'. Nama ini sangat familiar dengan
beberapa video yang dibuat dengan latarbelakang sebuah gereja.
Film
porno telah menimbulkan pro dan kontra di Austria, negara yang kuat
dengan agama Katolik. Apakah dengan insiden itu perlu dilakukan
penyucian gereja karena dosa wanita tersebut?
Namun pada akhirnya itu tidak perlu dilakukan karena dosa-dosa yang dilakukan wanita itu dianggap belum cukup untuk mengusir Tuhan.
No comments:
Post a Comment